Senin, 14 Januari 2013

Apakah Benar Tuhan Bisa Turun ke Dunia Sebagai Manusia




Awatara atau Avatar adalah inkarnasi dari Tuhan Yang Maha Esa maupun manifestasinya turun ke dunia, mengambil suatu bentuk dalam dunia material untuk menegakkan Dharma (kebenaran, kebajikan).
Salah satu Misi Tuhan ke dunia ini adalah bimbingan rohani / spiritual yang asli dan valid, ada tanya jawab, ada konfirmasi, ada bimbingan langsung, sehingga merupakan ajaran yang mendalam. Karena segala sesuatu ada di dalam DiriNya maka tidak ada istilah Tuhan repot-repot turun ke Dunia .
Bhagavad-gita 4.6
Walaupun Aku tidak dilahirkan dan badan rohani-Ku tidak pernah merosot, dan walaupun Aku penguasa semua makhluk hidup, Aku masih muncul pada setiap jaman dalam bentuk rohani-Ku yang asli.
Bhagavad-gita 4.7
Kapan pun dan di mana pun pelaksanaan dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan dharma merajalela-pada waktu itulah Aku sendiri menjelma, Wahai putera keluarga Bharata.
Bhagavad-gita 8.22
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, yang lebih agung daripada semua kepribadian lainnya, dapat dicapai oleh bhakti yang murni. Walaupun Beliau berada di tempat tinggal-Nya, Beliau berada di mana-mana, dan segala sesuatu berada di dalam Diri-Nya.
Bhagavad-gita 9.4
Aku berada di mana-mana di seluruh alam semesta dalam bentuk-Ku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diri-Ku, tetapi Aku tidak berada di dalam mereka.
Bhagavad-gita 9.11
Orang bodoh mengejek diri-Ku bila Aku menurun dalam bentuk seperti manusia. Mereka tidak mengenal sifat rohani-Ku sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada.
Bhagavad-gita 13.16
Kebenaran yang paling utama berada di luar dan di dalam semua makhluk hidup, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Oleh karena Beliau bersifat halus, Beliau di luar daya lihat atau daya mengerti indria-indria material. Kendatipun Beliau jauh sekali, Beliau juga dekat kepada semua makhluk hidup.
Bhagavad-gita 13.28
Orang yang melihat Roh Yang Utama mendampingi roh individual di dalam semua badan, dan mengerti bahwa sang roh dan Roh Yang Utama tidak pernah dimusnahkan di dalam badan yang dapat dimusnahkan, melihat dengan sebenarnya.
Bhagavad-gita 13.29
Orang yang melihat Roh Yang Utama berada di mana-mana dengan cara yang sama di dalam setiap makhluk hidup tidak menyebabkan dirinya merosot karena pikirannya. Dengan cara demikian ia mendekati tujuan rohani.
——————————-
Dr. Ben Johnson juga mengatakan segala sesuatu adalah energi. Ada semesta, galaksi kita, planet kita, kemudian pribadi-pribadi, dan didalam tubuh ini tedapat sistem organ, kemudian sel, kemudian molekul, dan kemudian atom. Dan kemudian terdapat energi. Memang ada banyak arus untuk berfikir, tetapi segala materi di alam semesta adalah energi.
Akasa (sunya) sesungguhnya merupakan unsur dasar dari alam semesta. Bahkan sampai tingkat mikroskopis pun, akasa merupakan komponen terbesar penyusun materi. Dalam tingkat atom, partikel-partikel sublementer ( proton, elektron dan netron) yang menyusun atom dipisahkan oleh jarak sangat besar dibandingkan ukuran-ukuran partikel subelementer tersebut. Dengan demikian, 99,999 % bagian atom adalah ruang kosong.
Deepak Chopra (2002) menyatakan, bahwa segala sesuatu yang kita sentuh, termasuk badan kita, tersusun dari atom-atom kosong itu. Demikian juga terdiri dari rongga-rongga kosong, meskipun secara kasar kelihatan padat dan berbentuk. Kenyataanya, kita sama kosongnya dengan ruang angkasa di antara gugusan bintang-bintang.
Sumber : thinking-in-dharma.blogspot.com
——————————-
Jarak kita semua (apapun agamanya) dengan Tuhan tidak ada jarak sama sekali. Hanya kesadaran kita masing-masing saja yang membatasinya.
Jadi apa yang diluar Tuhan?
Tuhan Yang Maha Besar : semuanya ada di dalam Tuhan kalau tidak mau menyebutnya Semuanya Adalah Tuhan. Jadi jangan salah persepsi menganggap Tuhan turun ke dunia maka Tuhan di surga jadi kosong seperti raja yang turun dari singgasananya. Jadi jangan berfikir dan menganggap bahwa Tuhan melihat semua benda, tubuh mahluk hidup, kotoran, dll. seperti benda padat (nyata) seperti yang kita persepsikan. Padahal batu, emas, permata, daging, air, kotoran adalah hal yang sama yaitu energi / tenaga (atom, partikel, quantum, energi, dan seterusnya..), energi adalah tenaga eksternal Tuhan (Lautan Penyebab / Causal Ocean) namun Paramaatma ada dalam inti setiap atom. Bukti bahwa Paramaatma ada di dalam inti setiap atom ada pada Kisah Narasimha Awatara yang muncul seketika dari pilar istana Hiranyakasipu yang tidak percaya adanya Tuhan yang ada dimana-mana (“powerful / berkuasa dimana-mana, karena segala sesuatu ada di dalam DiriNya”).
Kita manusia dan hewan hanya terjebak dalam ketidaksadaran terhadap lautan Tuhan. Padahal semuanya adalah Cahaya Tuhan (Brahman). Seperti buih-buih ombak di lautan samudra yang luas, sementara pada saat berbentuk buih kita mengira bahwa kita adalah benar benar buih padahal kita ada dalam Lautan dan “buih, ombak dan lautan” adalah Lautan itu sendiri. Kemelekatan, kebodohan, ketidaksadaran dan ego adalah udara yang dikandung buih-buih itu.


Ilustrasi : Bhagavan Krishna membuktikan bahwa
Beliau adalah Kepribadian Tuhan yang asli dengan
memperlihatkan bentuk semestaNya kepada Arjuna
yang bahkan para dewa belum pernah melihatNya
dari satu tempat dan waktu yang sama.

0 komentar:

Posting Komentar